Selasa, 25 Juni 2013

PSPS Makin Terpuruk


Belum juga ada tanda-tanda kondisi PSPS akan membaik. Sejak putaran kedua Indonesia Super League 2013 bergulir, klub berjuluk Askar Bertuah ini baru satu kali merasakan kemenangan. Yakni saat mengalahkan Persiwa 1-0 di Stadion Rumbai, Pekanbaru.

Nah setelah itu PSPS terus mengalami penurunan. Setelah kalah super telak 9-1 di Stadion Surajaya Lamongan, PSPS mengalami kekalahan 0-3 dari Persepam Madura United. Dua kekalahan itu mungkin masih bisa dimaklumi karena bertanding di kandang lawan, tapi dua kekalahan terbaru 0-5 dari Persita dan 0-4 dari Persib rasanya sangat mengecewakan. Sebab dua kekalahan ini terjadi di depan pendukung sendiri, Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai.

Ya, Selasa (25/6) PSPS kembali harus mengakui ketangguhan sang tamu, Persib. Empat gol yang bersarang ke gawang PSPS dicetak Kenji Adachihara menit 73, M Ridwan menit 80, gol bunuh diri Gusrifen menit ke-82 dan ditutup gol Sergio van Dijk beberapa menit sebelum laga berakhir.

Dengan kekalahan ini, peluang PSPS untuk keluar dari degradasi semakin tipis. Dengan poin 17 terasa berat untuk melewati garis merah atau zona degradasi.***





Minggu, 23 Juni 2013

Tiga Gelar dari Singapura


Pebulutangkis Indonesia berjaya di Singapura Terbuka 2013. Tim Merah Putih berhasil menggondol tiga gelar dari kejuaraan Superseries tersebut.

 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melengkapi pesta Indonesia. Keduanya sukses merebut gelar juara di nomor ganda putra usai menumbangkan wakil Korea Selatan sekaligus peringkat pertama dunia, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun dua set langsung 21-15 dan 21-18 di Singapore Indoor Stadium, Ahad (23/6).

 Sebelumnya, Indonesia sudah memastikan gelar lewat tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

 Gelar ini juga menjadi rentetan hasil bagus yang dicatat Ahsan/Hendra. Sebelumnya, ganda putra andalan Indonesia ini meraih gelar juara di Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013. Lawan yang dihadapi juga sama.

 ''Kami memang ingin tampil habis-habisan di kejuaraan ini. Kami bisa mengalahkan lawan yang sama dan berstatus sebagai peringkat pertama dunia. Ini sangat menyenangkan,'' ujar Hendra Setiawan.

  Satu gelar Indonesia lainnya dipersembahkan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Owi/Butet, panggilan akrab keduanya sukses mengalahkan wakil Korsel, Yoo Yeon Seong/Eom Hye Won dua set langsung 21-12 dan 21-12.***

Jumat, 21 Juni 2013

Lindaweni Tumpuan Masa Depan Tunggal Putri




Lindaweni Fanetri menjadi andalan Indonesia di sektor tunggal putri. Wanita kelahiran Jakarta, 18 Januari 1989 ini juga menempati unggulan pertama tanah air. Sayang penampilannya selalu tersandung oleh kibasan raket tunggal putri Cina yang masih merajai dunia bulutangkis.

  Di usianya yang memasuki ke-24, Lindaweni mengalahkan beberapa pemain top dunia, seperti peraih medali emas Olimpiade 2012 Cina, Li Xuerui di Bitburger Terbuka.

  Ke depan, seiring dengan bertambahnya pengalaman prestasi Lindaweni semakin meningkat dan mengembalikan kejayaan tunggal putri Indonesia seperti masa Susi Susanti. Semoga bisa.***

Profil dan Prestasi
Nama                                 : Lindaweni Fanetri
Tempat dan Tanggal Lahir   : Jakarta, 18 Januari 1990
Tinggi Badan                       : 162 cm
Berat Badan                        : 54 kg
Klub                                    : Bina Bangsa
Ranking Tertinggi                  : 30 (24 Maret 2011)

Prestasi
2009  : Masuk perempatfinal Yonex-Sunrise Vietnam Open GP 2009
2010  : Semifinal India Grand Prix Gold 2010, perempatfinal Bitburger Open 2010
2011 : Perempatfinal Proton Malaysia Terbuka 2011, perempatfinal Wilson Swiss Terbuka 2011,    
          perempatfinal Yonex Chinese Taipei Open
2012 : Perempatfinal Yonex Jerman Terbuka 2012

Kamis, 20 Juni 2013

Spanyol Catat Rekor Terbesar


Spanyol benar-benar menjadi raja sepakbola dunia. Setelah mengawinkan gelar Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012, Spanyol terus mencatatkan diri di buku sejarah sepakbola dunia. Yang terbaru adalah catatan kemenangan terbesar dalam turnamen resmi yang digelar FIFA. Ya, Jumat (21/6) Fernando Torres dan kawan-kawan membantai Haiti 10-0 dalam penyisihan Grup B Piala Konfederasi 2013 di Brazil.

 Fernando Torres menjadi bintang lapangan dengan mencetak empat gol di susul David Villa tiga gol, David Silva dua gol dan satu gol dari Juan Mata.

 Skor besar ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dicatat Hungaria saat mengalahkan El Savador 10-1 di Piala Dunia 1982, disusul Hungaria melumat Korea Utara 9-0 di Piala Dunia 1954, dan Yugoslavia mengalahkan Zaire juga dengan skor 9-0 di Piala Dunia 1954.

 Di Piala Konfederasi kemenangan Spanyol atas Haiti ini juga jadi yang terbesar setelah kemenangan Brazil 8-2 atas Arab Saudi di tahun 1999.***

Rabu, 19 Juni 2013

Radja Nainggolan Bobol Gawang Indonesia


Pemain Serie A Italia keturunan Indonesia, Radja Nainggolan mampu membobol gawang Indonesia pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (19/6). Gol itu menjadi penentu kemenangan Jakarta All Star atas Indonesia U-23.

  Meski tidak dalam kondisi fit 100 persen, Nainggolan bisa menghibur penonton. Ia juga mengaku menikmati pertandingan, sampai-sampai pemain Cagliari ini tidak sadar telah mengalami cedera. Ia baru merasa kesakitan saat mengikuti jumpa pers setelah pertandingan. Nainggolan bahkan harus mendapat perawatan dari fisioterapis tim Jakarta All-Stars, Matias Ibo.

 ''Tadi saya sarankan untuk beristirahat, tapi ia mengatakan tetap ingin ikut jumpa pers untuk menghormati sepakbola Indonesia,'' kata pelatih Jakarta All-Star, Danurwindo, pada sesi konferensi pers.
 Danurwindo mengatakan, kondisi Nainggolan memang belum 100 persen fit. Selain itu, Nainggolan juga jetlag setelah perjalanan jauh dari Eropa.

 ''Kondisinya hanya sampai 60 persen. Dia bangga sekali bisa main di GBK walaupun penonton tidak terlalu banyak,'' tambah Danurwindo.

 Radja Nainggolan menyatakan sangat menikmati bermain di SUGBK yang merupakan stadion nasional Indonesia. Hal itulah yang membuatnya bersedia bermain selama 90 menit.

 ''Saya menikmati bermain di sini. Kemarin latihan dan hari ini (19/6) bermain, Ini pertama kalinya saya di sini makanya saya sangat menikmati pertandingan,'' tuturnya.***

Selasa, 18 Juni 2013

Gubernur Riau Ditahan KPK


Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal SE MP ditahan penyidik KPK, Jumat (14/6). Gubri nampak memakai seragam baru tahanan KPK berwarna orange. Rusli Zainal ditahan di Rumah Tahanan Cipinang KPK setelah diperiksa untuk ketiga kalinya sebagai tersangka dalam kasus suap PON dan penerbitan izin kawasan hutan di Pelalawan Riau.

  ''Diam dulu, diam dulu saya mau ngomong. Ini kan sebuah proses yang harus dijalani ya. Hari ini saya menjalankan karena memang kita sudah tersangka,'' kata Rusli. KPK resmi mengumumkan status Gubernur Riau, Rusli Zainal sebagai tersangka pada 8 Februari 2013 lalu dalam dugaan dua kasus sekaligus.

Pertama, Rusli menjadi tersangka kasus suap revisi Perda tentang pengikatan dana APBD untuk pembangunan venue PON. Sedangkan kasus kedua yang menjerat RZ adalah dugaan korupsi pemberian izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Kabupaten Siak dan Pelalawan, 2005-2006.

 Untuk kasus suap PON, Rusli dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi karena Rusli diduga mengetahui penyuapan anggota DPRD Riau terkait revisi Perda PON.

Sedangkan untuk kasus kehutanan, Rusli dijerat dengan  pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 UU Pemberantasan Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Pada kasus ini Rusli diduga menyalahgunakan kewenangan dan memperkaya diri sendiri, pihak lain atau korporasi.(***)

Minggu, 16 Juni 2013

PSPS Ditaklukkan Persepam 0-3


PSPS benar-benar dalam kondisi memprihatinkan. Tidak ada tanda-tanda tim berjuluk Askar Bertuah ini untuk bangkit dan menjauh dari dasar klasemen Indonesia Super League. Dilihat dari penampilannya, rasanya sulit bagi PSPS menghindari degradasi.

 Di laga terbaru, menghadapi Persepam Madura United, PSPS kembali takluk. Kalau sebelumnya April Hadi kalah dengan skor super telak 1-9 dari Persela, pada Ahad (16/6) kemarin tim asuhan Afrizal ini menyerah 0-3.

 Saat pertandingan baru berjalan dua menit, gawang PSPS yang dijaga Fance Harianto sudah kebobolan lewat Rossy Neymarhanis. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum. Tiga menit selepas restart Alain N'Kong menggandakan keunggulan Persepam menjadi 2-0 setelah tembakan kerasnya tak bisa dihalau Fance Harianto.

 Di masa injury time kapten tim, Ali Khadaffi, memastikan kemenangan tim jadi 3-0 lewat titik putih menyusul handball salah seorang pemain PSPS.***

Minggu, 09 Juni 2013

Indonesia vs Belanda

Gelandang Tim Nasional Belanda, Wesley Sneijder mencoba menendang bola meski dikawal bek Indonesia M Roby dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (7/6).

Jumat, 07 Juni 2013

Indonesia Kalah 0-3 dari Belanda


Puluhan ribu pendukung Indonesia memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (7/6). Mereka datang untuk menyaksikan pertandingan persahabatan Indonesia melawan Belanda yang berakhir dengan kemenangan Oranje 3-0.

Tiga gol kemenangan Belanda semua terciptak di babak kedua. Gol pertama dicetak Siem de Jong menit ke-57. Siem de Jong menggandakan keunggulan negeranya menit ke-67. Satu gol lainnya diciptakan dan Arjen Robben menit ke-89.

Di babak pertama, Belanda menguasai penuh jalannya pertandingan dan terus menekan pertahanan Indonesia, khususnya lewat dua sisi sayap memanfaatkan kecepatan Ruben Schaken dan Jeremain Lens, namun masih sulit menembus pertahanan Indonesia.

Belanda memasukkan Robben dan menarik Lens pada menit ke-14. Masuknya Robben membuat serangan mereka makin menggigit meski pertahanan Indonesia masih sulit dibongkar.

Lewat serangan balik, Greg Nwokolo sempat mengancam pertahanan Belanda. Namun, sebelum sempat melepaskan tembakan, gerakannya lebih dulu ditutup oleh bek lawan.

Van Persie mendapatkan peluang emas empat menit kemudian. Memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan, bomber Manchester United itu menyudul bola dari jarak dekat, namun masih tipis di atas mistar.

Kiper Indonesia, Kurnia Meiga tampil gemilang dengan menggagalka beberapa peluang emas Van Persie di menit-menit akhir babak pertama. Kiper asal Arema ini mampu mematahkan tembakan jarak dekat Van Persie. Tak berselang lama, dia juga menunjukkan reaksi prima ketika membendung sepakan Wesley Sneijder.

Di awal babak kedua, Belanda memasukkan empat pemain baru, termasuk gelandang Ajax Amsterdam, De Jong. Kebuntuan akhirnya pecah saat laga berusia 57 menit. Umpan silang Schaken dari sisi kanan disambut De Jong dengan sundulan.

Tak lama kemudia, De Jong menggandakan keunggulan Belanda pada menit ke-67. Berawal dari umpan Robben dari kanan, bola disundul Schaken dan De Jong yang berada di tiang jauh dengan mudah menanduk bola ke gawang.

Indonesia juga sempat mendapatkan kesempatan. Andik Vermansah melakukan aksi individu dari tengah lapangan. Dia menggiring bola di sisi kanan dan menusuk ke kotak penalti. Tapi, penyelesaiannya melayang di atas mistar.

Kemenangan Belanda akhirnya ditutup Arjen Robben pada menit ke-89. Pemain yang sukses membawa Bayern Munchen meraih tiga gelar musim ini melakukan aksi individu menawan dari tengah lapangan, mengelabui dua pemain Indonesia, dan menyelesaikan aksinya dengan tembakan keras kaki kiri.***

Susunan Pemain Kedua Tim
Indonesia: Kurnia Meiga, Ricardo Salampessy/Zulkifly Syukur 46, Victor Igbonefo, Toni Sucipto/Hendro Siswanto 72, Raphael Maitimo, M Roby, Immanuel Wanggai/Ahmad Bustomi 46, Ahmad Jufriyanto/Ruben Sanadi 80, Boaz Solossa, Greg Nwokolo/Andik Vermansah 59, Sergio van Dijk/Ian Kabes 67.

Belanda: Jasper Cillesen/Kenneth Vermeer 46, Daryl Janmaat/Dwight Tiendalli 66, Ron Vlaar, Erik Pieters/John Heitinga 46, Miquel Nelom, Jonathan De Guzman, Ruben Schaken, Jens Toornstra, Wesley Sneijder/Siem de Jong 46, Jeremain Lens/Arjen Robben 14, Robin van Persie/Ricky van Wolfswinkel 46.

Kamis, 06 Juni 2013

Megahnya Stadion Utama Riau


Stadion Utama Riau terlihat megah di malam hari. Gemerlap kembang api saat pembukaan PON Riau, 11 September 2012 menambah keindahan stadion yang terletak di kawasan Panam, Pekanbaru.


Kontingen PON Provinsi Riau



Kotingen Provinsi Riau saat mengikuti defile kontingen pada PON Riau 2012.


Atlet Wushu Jawa Timur Natalie Chriselda Tanasa saat tampil di PON Riau 2012.

Rabu, 05 Juni 2013

Mencari Pemimpin Peduli Olahraga

Mencari Pemimpin Peduli Olahraga


TAHUN ini Riau akan dipimpin Gubernur Baru. Kalau tidak ada halangan, 4 September 2013 mendatang, masyarakat Riau akan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih pemimpin Riau lima tahun ke depan. Khusus warga Indragiri Hilir, di saat bersamaan selain memilih gubernur, penduduk Negeri Seribu Parit juga akan memilih bupati baru.

Warga akan datang ke TPS dengan harapan, di tangan pemimpin baru nanti kehidupan akan lebih baik. Pembangunan infrastruktur maju pesat, ekonomi semakin berkembang, pendidikan meningkat, dan sosial budaya bertambah baik.

 Selain sektor-sektor tersebut, bidang olahraga jangan sampai terlupakan. Olahraga sempantasnya mendapatkan kesempatan masuk dalam pilar pembangunan Riau. Lewat olahraga akan menciptakan manusia sehat. Lewat olahraga harkat martabat daerah dan negera akan terangkat.

Dari berbagai efek positif yang ditimbulkan, sewajarnya pemimpin Riau memberi perhatian khusus pada sektor olahraga. Dengan fasilitas yang ada sekarang pasca Pekan Olahraga Nasional (PON) 2013 lalu, rasanya pekerjaan gubernur Riau yang terpilih nanti tidaklah seberat Gubernur Riau sekarang, HM Rusli Zainal. Venue-venue sebagai sarana latihan sudah terbangun megah. Bahkan beberapa di antaranya berstandar internasional. Tinggal pengaturan penggunaan latihan oleh pengurus cabang olahraga.

Dengan demikian, pemerintah provinsi tinggal fokus pada pembinaan prestasi. Pembinaan yang dilakukan pengurus olahraga di bawah komando Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau memang tidak berdaya tanpa dukungan dari pemerintah. Terutama soal pendanaan. Pembinaan perlu dana yang tidak sedikit untuk mencetak atlet berprestasi. Pola pembinaan lama yang hanya ''bergelora'' saat-saat akan mengikuti iven perlu ditinggalkan, tukar dengan pembinaan berkesinambungan.

Tentu kita tidak ingin mendengar prestasi Riau menurun drastis di bawah gubernur Riau yang baru nanti. Memang untuk meningkatkan prestasi, khususnya pada PON 2016 di Jawa Barat bukan hal mudah. Nama Riau yang terlanjur ''meroket'' pada PON Riau 2013 lalu dengan menempati urutan enam besar perolehan medali rasanya sulit naik lagi. Tapi paling tidak di PON mendatang Riau tidak membuat ''malu'', menjadi daerah pertama yang terjun bebas setelah menjadi tuan rumah PON. Paling tidak bisa bertahan di 10 besar.

Tugas inilah yang berat. Melihat fenomena tiga PON terakhir, selalu terjadi ''pergerakan'' atlet jelang PON berikutnya. Itu juga terjadi di Riau. Beberapa atlet penyumbang medali emas PON lalu sudah melakukan negosiasi untuk pindah ke daerah lain yang lebih menjanjikan. Bahkan sudah ada yang resmi meninggalkan Riau. Tidak jelas siapa yang memulai, sang atlet atau memang daerah gila prestasi yang mengejar-ngejar atlet. Yang jelas kedua pihak menyepakati angka-angka tertentu untuk saling mengikat kontrak.

Perlu diingat, selain olahraga amatir, pemerintah daerah juga pantas memberi perhatian pada cabang-cabang olahraga profesional. Saat ini Riau memiliki klub sepakbola yang berkompetisi di level profesional, yakni PSPS. Klub yang sudah menjadi ikon Riau selama ini sedang bersaing dengan 17 klub terbaik Indonesia lainnya di Indonesia Super League (ISL).

Ironisnya, kalau PSPS yang dulunya dikenal ''kaya raya'' sekarang malah sedang sekarat. Dulu PSPS bisa mengumpulkan sebelas pemain nasional, bahkan pemain cadangan pun ada yang ''berlabel'' nasional. Sekarang jangankan mendatangkan pemain berkelas, mempertahankan pemain putra daerah pun tidak sanggup. Beberapa pemain asli Riau memilih hijrah ke klub lain, karena PSPS memang tidak sanggup ''menghidupi'' mereka. Gaji tertunggak berbulan-bulan, padahal pemain harus menghidupi keluarganya. Dalam kondisi seperti ini pemain juga tidak bisa disalahkan. Karena sumber penghidupannya memang di sepakbola. Tidak ada pekerjaan lain selain bermain bola.

Karena liga  profesional, tentu bukan kucuran dana kas daerah lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang diharapkan. Lewat surat edaran menteri dalam negeri ditegaskan olahraga profesional dilarang menerima dana dari APBD. PSPS hanya memerlukan ''surat sakti'' gubernur kepada perusahaan yang ada di Riau agar bersedia menjadi sponsor. Dari ''bisik-bisik tetangga'', beberapa perusahaan masih bersedia menjadi sponsor kalau ada imbauan dari pemimpin Riau. Jadi jelas, bahwa yang diperlukan PSPS bukan dana segar dari APBD, tapi lobi ke perusahaan agar bersedia menjadi sponsor.

Kita berharap siapapun gubernur yang terpilih menggantikan HM Rusli Zainal nanti, tetap berperan memajukan olahraga di Bumi Lancang Kuning. Olahraga amatir dan profesional harus maju bersama, sehingga Riau tetap disegani.***

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More